Untuk Memaksimalkan Pelayanan Kami Bapak/Ibu Pengguna data bisa melakukan konsultasi data yang dibutuhkan melalui link berikut tanya ; pertanyaan Bapak/Ibu akan kami jawab pada link berikut jawab ; akan kami tanggapi senin-Jumat pukul 08.00-15.30 WIB

Dalam rangka peningkatan kualitas data dan pelayanan publik BPS Kabupaten Kulon Progo, mohon partisipasi Bapak/Ibu dalam Survei Kebutuhan Data (SKD) 2024 pada "tautan ini"

Laporkan pengaduan pelayanan melalui link berikut : Klik Disini

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 SEBESAR 108,87

Unduh Berita Resmi Statistik

Tanggal Rilis	:	1 Februari 2010
Ukuran File	:	MB

Abstraksi

Pada Desember 2009, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Daaerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 108,87 atau naik 0,03 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 108,84. NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 107,14, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 117,12, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 115,64, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 106,74, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 112,24. Kenaikan NTP dipicu oleh kenaikan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.
Pada Desember 2009, Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum mengalami inflasi sebesar 0,50 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada hamper seluruh kelompok konsumsi yang ada. Kelompok bahan makanan inflasi sebesar 0,48 persen, kelompok makanan jadi 1,21 persen, kelompok perumahan 0,48 persen, kelompok sandang 0,43 persen, kelompok kesehatan 0,32 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga relatif tidak mengalami perubahan indeks.
Dari 32 provinsi (kecuali DKI Jakarta) pada Desember 2009, NTP 20 provinsi naik, sedangkan 12 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara (1,02 persen), sedangkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan terendah (0,03 persen). Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku (1,13 persen).

Berita Resmi Statistik Terkait