Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan September 2016 Kota Yogyakarta Deflasi 0,16 Persen - Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo

Untuk Memaksimalkan Pelayanan Kami Bapak/Ibu Pengguna data bisa melakukan konsultasi data yang dibutuhkan melalui link berikut tanya ; pertanyaan Bapak/Ibu akan kami jawab pada link berikut jawab ; akan kami tanggapi senin-Jumat pukul 08.00-15.30 WIB

Dalam rangka peningkatan kualitas data dan pelayanan publik BPS Kabupaten Kulon Progo, mohon partisipasi Bapak/Ibu dalam Survei Kebutuhan Data (SKD) 2025 pada "tautan ini"

Laporkan pengaduan pelayanan melalui link berikut : Klik Disini

Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan September 2016 Kota Yogyakarta Deflasi 0,16 Persen

Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan September 2016 Kota Yogyakarta Deflasi 0,16 PersenUnduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 3 Oktober 2016
Ukuran File : 0.57 MB

Abstraksi

  • Kota Yogyakarta pada Bulan September  2016 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Deflasi ini dikarenakan adanya penurunan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan September ini, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan angka indeks, yaitu kelompok bahan makanan turun 1,10 persen dan kelompok transpor, komonukasi dan jasa keuangan turun 1,01 persen, sedangkan lima sub kelompok lainnya mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,32 persen; kelompok sandang naik 0,46 persen; kelompok kesehatan naik 0,79 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,80 persen.
  • Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 58 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Kota Lhouksemawe dan Kota Medan dengan inflasi masing-masing sebesar 1,44 persen dan 1,32 persen. Sedangkan inflasi terkecil terjadi di Kota Purwokerto dan Kota Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02 persen, diikuti Kota Sumenep dan Kota Kudus masing-masing sebesar 0,04 persen. Sebaliknya Kota Pontianak mengalami deflasi terbesar yaitu sebesar 1,06 persen, diikuti Kota Singkawang dan Tual masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,71 persen.
  • Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah akademi/perguruan tinggi, tukang bukan mandor, cabai merah, rokok kretek filter, dan batu bata/batu tela sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah angkutan udara, daging ayam ras, wortel, telur ayam ras, dan semen.
  • Laju inflasi tahun kalender 2016 ( September 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,56 persen, sedangkan laju inflasi year on year (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,68 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon ProgoJl. KRT Kertodiningrat

Margosari

Pengasih Kulon Progo

Telp: (0274) 773 066 Fax: (0274) 773 129 Email : bps3401@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik