Untuk Memaksimalkan Pelayanan Kami Bapak/Ibu Pengguna data bisa melakukan konsultasi data yang dibutuhkan melalui link berikut tanya ; pertanyaan Bapak/Ibu akan kami jawab pada link berikut jawab ; akan kami tanggapi senin-Jumat pukul 08.00-15.30 WIB
Dalam rangka peningkatan kualitas data dan pelayanan publik BPS Kabupaten Kulon Progo, mohon partisipasi Bapak/Ibu dalam Survei Kebutuhan Data (SKD) 2025 pada "tautan ini"
Laporkan pengaduan pelayanan melalui link berikut : Klik Disini
PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015
Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2015 sebesar Rp 347.721,- per kapita per bulan. Sementara garis kemiskinan pada Maret 2015 sebesar Rp 335.886,- per kapita per bulan, atau garis kemiskinan mengalami kenaikan sekitar 3,52 persen. Bila dibandingkan kondisi September 2014 yang sebesar Rp 321.056,- per kapita per bulan maka dalam kurun satu tahun terjadi kenaikan sebesar 8,31 persen.
Peran komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada September 2015, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 70,97 persen, tidak jauh berbeda dengan September 2014 yang sebesar 71,42 persen.
Jumlah penduduk miskin, yaitu penduduk yang konsumsinya berada di bawah garis kemiskinan, pada September 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 485,56 ribu orang. Bila dibandingkan keadaan September 2014 yang jumlah penduduk miskinnya mencapai 532,59 ribu orang, maka selama satu tahun terjadi penurunan sebesar 47,03 ribu jiwa.
Tingkat kemiskinan yaitu persentase penduduk miskin dari seluruh penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2015 sebesar 13,16 persen. Apabila dibandingkan dengan keadaan Maret 2015 yang besarnya 14,91 persen berarti ada penurunan sebesar 1,75 poin selama setengah tahun. Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi September 2014 dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,55 persen, terjadi penurunan sebesar 1,39 poin.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode September 2014 - September 2015 mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin juga semakin menyempit.